Minggu, 27 Oktober 2013

bahaya sampah di lingkungan sekolah





BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA
NEGERI 1 STTU JULU

logopakpakbharat.jpg

Oleh
SAUTMO NIPANTA BERUTU
KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 STTU JULU
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
2013

KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan perlindunganNyalah  sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya ilmiah ini sesuai dengan harapan penulis.
            Penulis menulis karya ilmiah ini dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Negeri 1 STTU JULU” melihat telah rendahnya pandangan warga SMA STTU JLU terhadap bahaya sampah yang telah merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca ataupun pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita dambakan ini. Agar kita sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia penulis.
            Harapan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa secara khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah dan mengerti tentang bahaya sampah.
            Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi karya ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.




Sigalagala, 20 oktober 2013

                        Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….          i                                                                                                                                              
Daftar Isi……………………………………………………………………..           ii                                                                                                                                 
Bab I Pendahuluan    
A.     Latar Belakang Masalah……………………………………………..          1-2
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………….          2
C.     Tujuan Pembahasan…………………………………………………..          2
Bab II Pembahasan
A.    Bahaya Sampah……………………………………………………….         3-5
B.     Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah…………………         5
C.     Pengendalian Sampah…………………………………………………         6-8
D.    Metode penanggulangan sampah……………………………………...         8-11
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan……………………………………………………………         12
B.     Saran………………………………………………………………….          13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….








BAB I

1.      PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan- tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga,  bahkan  dilingkungan sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 STTU Julu, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, ditaman sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak terlalu paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal tanpa penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di sekolah ini sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah kurang disediakan dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti daunan, kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah SMA STTU Julu ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA STTU Julu”

B.     PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA STTU Julu?
2.      Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA STTU Julu?
3.      Mengapa sampah di lingkungan SMA STTU Julu tidak dapat terkendali?
4.      Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMA STTU Julu?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
2.      Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
3.      Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA STTU Julu.
4.      Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.

 BAB II
2.     PEMBAHASAN
A.    BAHAYA SAMPAH
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu  bahan  yang  terbuang  atau  dibuang  dari  sumber  hasil  aktivitas  manusia  maupun  proses  alam  yang  belum  memiliki  nilai  ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan  kehidupan wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah  dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2.      Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3.      Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar  yaitu sebagai  berikut:
1.      Dampak  bagi  kesehatan
Lokasi  dan  pengelolaan  sampah  yang  kurang  memadai  (pembuangan  sampah  yang  tidak terkontrol)  merupakan  tempat  yang  cocok  bagi  beberapa  organisme  dan  menarik  bagi  berbagai  binatang  seperti  lalat  dan  anjing  yang  dapat  menimbulkan  penyakit di lingkungan sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya virus berbahaya yang sangat akan menggannggu  aktifitas belajar mengajar disekolah.  Timbunan sampah di sekitar lingkungan sekolah menjadi tempat sarang nyamuk alhasil sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.

2.      Dampak bagi lingkungan
Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga kebersihan di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk hidup, sekarang telah berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan mahluk hidup itu sendiri setiap harinya. Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama pencemaran terhadap lingkungan terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman kepada masayrakat yang ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam pembuangan sampah secara sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat merugikan apabila kita tidak menjaga lingkungan kita. Memang sekarang SMA STTU JULU belum terlalau dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan tanpa pengendalian sampah tidak diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah di SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-tumpukan sampah. Jadi sekarang kita harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai estetika terhadap lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi generasi-generasi pelajar SMA STTU JULU berikutnya.

B.     PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH
Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi yang memiliki moral dan etika baik terhadap  sosial maupun lingkungannya. Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan SMA STTUJULU yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan siswa. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari dalam sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu seperti instansi pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi pembinaan  mengenai  bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi sedemikian rupa untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus rela mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu beradaptasi  terhadap bahaya sampah di sekolah.

C.    PENGENDALIAN SAMPAH
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah tersebut. Misalnya warga SMA STTU Julu setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya  harus ada terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah. Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA STTU Julu dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat didaur ulang atau tidak.
2.      Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik.  Sebagai contoh bayangkan saja warga SMA STTU Julu adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan warga SMA STTU Julu dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya  plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya.  Zat kimia ini merupakam zat beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana siap santap yang paling  sering kita lihat beredar di sekolah kita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM  kantong plastik dan PVC banyak mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya  dan tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3.      Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah yang paling banyak di SMA STTU Julu. Pengendalian kertas sangatlah penting pada pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa SMA STTU Julu bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.


4.      Hemat air
Air di SMA STTU Julu sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi. Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri, sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

D.    METODE PENANGGULANGAN SAMPAH
1.      Pengertian Pengelolaan Sampah
    Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2.      Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
·         Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
·         Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan    hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita. Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan metode bakar saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar sangat berbahaya apalagi pembakaran sampah tersebut tercampur dengan sampah yang non-biodegradable seperti plastik. Meskipun pembakaran dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari pembakaran sampah tersebut akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran limbah jenis non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan dan lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat mengganggu proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat menyengat karena tercampur dengan sampah berbahaya dan lain lagi asap yang mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah jenis seperti plastik akan menambah jenis pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga faktanya sangat besar bahayanya karena menurut penelitian para pakar kimia jumlah pembakaran 1 ton sampah plastik akan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang dihasilakan oleh pembakaran sampah plastik adalah antara lain gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan. Gas- gas ini dapat menyebabkan kangker, perubahan system hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit chlorance. Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh pepohonan yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja jika dilakukan pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak dihasilkan dari sekolah kita bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak dapat menahan semua jenis gas tersebut. Jadi ada baiknya jika kita melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang baik dan tidak mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara  yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan membuang sampah secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
·       Mengumpulkan semua jenis sampah
·      Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau anorganik.
·      Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
·      Melubangi tanah
·      Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
·      Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi  tanah yang hitam dan tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan sampah.

2.      Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.
3.      Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan “penguangan sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
-          Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang penggunaanya sekali pakai
-           Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram, dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA STTU Julu mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.






           






BAB III
A.   KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA STTU Julu diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1.      Sampah adalah suatu  bahan  yang  terbuang  atau  dibuang  dari  sumber  hasil  aktivitas  manusia  maupun  proses  alam  yang  belum  memiliki  nilai  ekonomis
2.      Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3.      Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4.      Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5.      Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah, guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6.      Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
-          Pahami atau kenali sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat air.
7.      Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
8.      Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
            Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan    hidup.
9.      Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode pembuangan, metode 3-R, metode penghindaran dan pengurangan.
10.  Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.

B.   SARAN
1.      Cara  pengendalian  sampah  yang  paling  sederhana  adalah  dengan  menumbuhkan  kesadaran  dari  dalam  diri  untuk  tidak  merusak  lingkungan  dengan  sampah.  Selain  itu  diperlukan  juga  control  sosial  budaya  sekolah atau tata aturan  untuk  lebih  menghargai  lingkungan,  walaupun  kadang  harus  dihadapkan  pada  masalah  tertentu.  Peraturan  yang  tegas  dari  sekolah  juga  sangat  diharapkan  karena  jika  tidak  maka  para  perusak  lingkungan  akan  terus  merusak  sumber  daya alam.
2. SMA Negeri 1 STTU Julu adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan sitem pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada baiknya jika kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju tersebut agar kita tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3.  Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri. Jadi ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak perlu otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk menjamin sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4.  Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha kita 1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas diri kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa menghasilkan uang dari pengolahan sampah.  Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita akan bisa melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari segalanya. Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa.


















DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah
Poerwadarminta, wjs. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka
Soekidjo, Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta



1 komentar: