BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA
NEGERI 1 STTU JULU
Oleh
SAUTMO NIPANTA BERUTU
KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 STTU JULU
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan perlindunganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan
tuntas karya ilmiah ini sesuai dengan harapan penulis.
Penulis menulis karya ilmiah ini
dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Negeri 1 STTU JULU” melihat telah
rendahnya pandangan warga SMA STTU JLU terhadap bahaya sampah yang telah
merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang
penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca
ataupun pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita
dambakan ini. Agar kita sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan
sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia
penulis.
Harapan penulis dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa secara khusus, dan kita sebagai
warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah dan mengerti tentang
bahaya sampah.
Demikian penulis perbuat apabila ada
kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi karya ilmiah ini penulis meminta
maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.
Sigalagala, 20 oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………. i
Daftar
Isi…………………………………………………………………….. ii
Bab
I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1-2
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………. 2
C. Tujuan
Pembahasan………………………………………………….. 2
Bab
II Pembahasan
A. Bahaya
Sampah………………………………………………………. 3-5
B. Peran
warga sekolah dalam penanggulangan sampah………………… 5
C. Pengendalian
Sampah………………………………………………… 6-8
D. Metode
penanggulangan sampah……………………………………... 8-11
Bab
III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 12
B. Saran…………………………………………………………………. 13
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………….
BAB I
1.
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Sampah
adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui
tumpukan- tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan sekolah yang seharusnya menjadi
contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah yang penuh dengan
sampah.
SMA
Negeri 1 STTU Julu, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah,
ditaman sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di
laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis
telah lakukan, hal sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor
dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab
hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah
dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak
ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh
besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan
dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam
lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun
kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya
atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele
ini yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam
penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh
dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi.
Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada
minat tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
OSIS
di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak terlalu
paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya
fatal tanpa penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan
sampah di sekolah ini sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada
disetiap sisi sekolah kurang disediakan dan kurang dipergunakan dan bahkan
fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah seperti tong sampah
sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan sampah
anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti
daunan, kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan
sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai
dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R
(Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam
sekolah-sekolah tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah SMA STTU Julu ini.
Berdasarkan
penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul
“Bahaya Sampah di Lingkungan SMA STTU Julu”
B.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul dari hal
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Apa
bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA STTU
Julu?
2. Siapa-siapa
saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA STTU
Julu?
3. Mengapa
sampah di lingkungan SMA STTU Julu tidak dapat terkendali?
4. Apa
metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMA STTU
Julu?
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN
1. Untuk
mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
2. Untuk
mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan SMA STTU Julu.
3. Untuk
mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA STTU Julu.
4. Agar
paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.
BAB II
2.
PEMBAHASAN
A.
BAHAYA
SAMPAH
Sampah
menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau kotoran
seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang
tidak berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu bahan
yang terbuang atau
dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia
maupun proses alam
yang belum memiliki
nilai ekonomis. Sedangkan bahaya
adalah sesutu yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana,
kesengsaraan dan kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan
bahwa bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk
hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu
sendiri.
Sampah sangatlah
berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan kehidupan wiatamandala yang belum mengenal
betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilihat
karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui sampah yang
terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang
dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah yang dapat ditemui di
lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam kehidupan sosial
masayarakat, sampah dapat digolongkan
menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti
sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah
basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses
penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya
plastik, kaleng dan styrofoam.
Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun
(B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah
sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah
anorganiklah yang paling dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik
daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain sebagainya dan sampah anorganik
seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng yang pastinya akan
berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan,
kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah.
Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan
kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan
sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya
sampah yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah
itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis
rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu
sebagai berikut:
1. Dampak bagi
kesehatan
Lokasi
dan pengelolaan sampah
yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat
yang cocok bagi
beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat
dan anjing yang
dapat menimbulkan penyakit di lingkungan sekolah yang tentunya
dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi warga sekolah. Pengolahan
sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya virus berbahaya yang
sangat akan menggannggu aktifitas belajar
mengajar disekolah. Timbunan sampah di
sekitar lingkungan sekolah menjadi tempat sarang nyamuk alhasil sekolah akan
menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi penyebaran
penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.
2. Dampak bagi lingkungan
Pembuangan
sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam
pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga
kebersihan di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan.
Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis
mahluk hidup, sekarang telah berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di
hasilkan mahluk hidup itu sendiri setiap harinya. Manusia yang diberikan Tuhan
akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama pencemaran terhadap lingkungan
terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman kepada masayrakat yang
ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam pembuangan sampah secara
sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat merugikan apabila kita
tidak menjaga lingkungan kita. Memang sekarang SMA STTU JULU belum terlalau
dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan
tanpa pengendalian sampah tidak diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah di
SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-tumpukan sampah. Jadi sekarang kita
harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai estetika terhadap
lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi generasi-generasi
pelajar SMA STTU JULU berikutnya.
B. PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH
Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini
adalah untuk menciptakan siswa-siswi yang memiliki moral dan etika baik
terhadap sosial maupun lingkungannya.
Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan SMA STTUJULU yang indah dan
nyaman sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh
guru sangatlah penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap
lingkungannya sendiri. Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah
dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta pemberian hukuman kepada siswa yang
membuang sampah secara sembarangan merupakan contoh kongkrit yang harus dan
segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya
selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam
kegiatan penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-kretifitas
baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik seharusnya
memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang
melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi
dengan peningkatan pengetahuan siswa. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan
memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari dalam sekolah itu sendiri seperti
OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu seperti instansi
pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi pembinaan
mengenai
bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan
dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi
sedemikian rupa untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah
khususnya para pelajar harus rela mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan
ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini diperkuat dalam bimbingan siswa,
dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang sampah secara sembarangan.
Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu beradaptasi terhadap bahaya sampah di sekolah.
C. PENGENDALIAN SAMPAH
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak
semudah yang dipikirkan karena setiap warga sekolah harus mamiliki pola pikir
atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah tersebut. Misalnya warga SMA
STTU Julu setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten akan pengendalian
sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki pemikiran yang
sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah yang
bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai
dari tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada terlebihdahulu satu aturan yang
diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan pemerintahan) kemudian
diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah. Sesungguhnya
pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir
warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila
pola pikir sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration
Indonesia Zulfikar, pengolahan sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai
dari lingkungan sekolah. Langkah pengendalian sampah tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian
sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah apakah sampah
tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang berbeda
tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis
sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA STTU
Julu dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat
tinggi yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan
yang pastinya dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya
mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah
plastik. Jadi kita harus memahami sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut
kita dapat memilahnya apakah masih dapat didaur ulang atau tidak.
2. Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari
beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak digunakan yaitu
170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12 juta barel
minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik. Sebagai contoh bayangkan saja warga SMA STTU
Julu adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan warga
SMA STTU Julu dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh
manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah
materi pengikat untuk membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif
untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum
yang sering digunakan untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya. Zat kimia ini merupakam zat beracun yang
sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih
ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/
disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam makanan
dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan merusak system
reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan platik
kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM kantong plastik dan PVC banyak mengandung unsur
kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium (Cd), timah
putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya bagi
warga sekolah yang menggunakannya dan
tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan
sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3. Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan
pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah yang paling
banyak di SMA STTU Julu. Pengendalian kertas sangatlah penting pada
pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat
dari tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena
dapat didaur ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga
dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya
menggunakan dan memanfaatkan kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas
karena kita harus mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara
dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap
tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa SMA STTU Julu
bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa pohon karena
telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah
kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah
kertas.
4. Hemat air
Air di SMA STTU Julu
sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 % adalah air
laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi.
Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan
tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin
minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak
akan banyak lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup.
Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari
sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak sembarangan
agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus
kita lakuakan di sekolah kita agar sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam
pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang penuh
dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri, sejuk, bersih dan
kreatif dalam hal sampah.
D. METODE PENANGGULANGAN SAMPAH
1. Pengertian Pengelolaan
Sampah
Pengelolaan sampah
adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan
dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas,
atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis
zat.
2. Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang
diperlukan dengan dua tujuan :
·
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
·
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir
belum ada di SMA kita. Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita
hanya menggunakan metode bakar saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan
metode bakar sangat berbahaya apalagi pembakaran sampah tersebut tercampur
dengan sampah yang non-biodegradable seperti plastik. Meskipun pembakaran
dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari pembakaran sampah tersebut
akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran limbah jenis
non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan dan
lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat
mengganggu proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat menyengat
karena tercampur dengan sampah berbahaya dan lain lagi asap yang mengepul di
sekolah kita. Pembakaran sampah jenis seperti plastik akan menambah jenis
pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga faktanya sangat besar bahayanya karena
menurut penelitian para pakar kimia jumlah pembakaran 1 ton sampah plastik akan
menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya
yang dihasilakan oleh pembakaran sampah plastik adalah antara lain gas karbon
monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan.
Gas- gas ini dapat menyebabkan kangker, perubahan system hormon, perubahan
pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system
kekebalan tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit
chlorance. Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh
pepohonan yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan
saja jika dilakukan pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak
dihasilkan dari sekolah kita bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak
dapat menahan semua jenis gas tersebut. Jadi ada baiknya jika kita melakukan
metode pengolahan sampah dengan cara yang baik dan tidak mencemari lingkungan.
Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1.
Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah
salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah dimana kita
disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau
membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini
bukan semata-mata dilakukan dengan membuang sampah secara sembarangan yang
sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan teknik yang akan
memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai
berikut:
· Mengumpulkan semua jenis
sampah
· Memilah-milah sampah
artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau anorganik.
· Mengumpulkan sampah
organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah anorganik ke tempat yang
telah disediakan
· Melubangi tanah
· Menuangkan sampah organik
tersebut kedalam lubang tersebut
· Menimbun sampah tersebut
dengan tanah
Setelah melakukan proses
tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan setelah
mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat
menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan tentunya kaya akan unsur
hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan yang ada
disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan sampah.
2.
Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari
Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi
kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas sebagai tempat
pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi
segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk
dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk yang dapat diisi
ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali,
menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian
barang-barang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak
perlu.
Recycle belarti mengolah
kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk
dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, membuat karya seni
atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah
melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja,
dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita
dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut
dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat
menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R
tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi
dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.
3.
Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya
adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah yang ada di dunia
ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak dapat
dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi
dengan cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang
intinya semuanya bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan
sampah tersebut. Yang terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan
salah satu cara yang paling simpel adalah dengan cara menghindari atau
menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana cara agar zat sampah
tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan “penguangan
sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita
seperti:
-
Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang
penggunaanya sekali pakai
-
Penggunaan kembali bekas
pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram, dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita
sebagai anak didik SMA STTU Julu mampu dan akan melakukan salah satu atau
keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar kiranya tercipta sekolah yang
indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.
BAB III
A.
KESIMPULAN
Dari
penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMA STTU Julu
diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai kesimpulan yaitu
sebagai berikut:
1. Sampah
adalah suatu bahan
yang terbuang atau
dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia
maupun proses alam
yang belum memiliki
nilai ekonomis
2.
Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas
mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu
sendiri.
3. Sampah
dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik,
dan sampah bahan bercun dan berbahaya.
4. Bahaya
sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi
lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5. Seluruh
warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah,
guru, siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6. Pengendalian
sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
-
Pahami atau kenali sampah, kurangi
penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat air.
7.
Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan,
Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat,
cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk
masing-masing jenis zat.
8.
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua
tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai
ekonomis
Mengolah
sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
9.
Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode
pembuangan, metode 3-R, metode penghindaran dan pengurangan.
10. Reuse belarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama
ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah
menjadi barang atau produk yang bermanfaat.
B. SARAN
1.
Cara pengendalian
sampah yang paling
sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari
dalam diri untuk
tidak merusak lingkungan
dengan sampah. Selain
itu diperlukan juga
control sosial budaya
sekolah atau tata aturan
untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang
harus dihadapkan pada
masalah tertentu. Peraturan
yang tegas dari
sekolah juga sangat
diharapkan karena jika
tidak maka para
perusak lingkungan akan
terus merusak sumber
daya alam.
2. SMA Negeri 1 STTU
Julu adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan sekolah-sekolah
lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan sitem
pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada
baiknya jika kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di
anggap maju tersebut agar kita tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat
mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri. Jadi ada baiknya jika kita
menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak perlu otak
bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk
menjamin sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk
mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha kita 1% sisanya dari otak kita”. Ini
menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas diri kita jangan
terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa menghasilkan
uang dari pengolahan sampah. Apabila ada
minat dan usaha kita yakinlah kita akan bisa melakukannya dan meraih kesuksesan
itu.
5.
Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan
seluruh warga sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat
dijalankan oleh seluruh warga sekolah itu sendiri.
6.
Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari
kita tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih
berharga dari segalanya. Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan
kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan kiranya diberkati dan diridoi oleh
Tuhan yang maha esa.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah
Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Daniel,
Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah
Poerwadarminta,
wjs. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka
Soekidjo,
Notoatmodjo.1997. Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta
Casinos Near Hollywood Casino and Racetrack - MapYRO
BalasHapusFind 수원 출장샵 Casinos Near 광주광역 출장안마 Hollywood Casino 여주 출장마사지 and Racetrack locations, rates, amenities: expert 충청남도 출장안마 Hollywood research, only at Hotel and 동두천 출장마사지 Travel Index.